Syahrani's Weblog Rani-Rina's Weblog
Friday, August 01, 2008

Imagining Jum'at Prayer in iMosque

Ini berawal dari pemikiran gue ketika sholat Jumat tadi siang: Kenapa Tuhan hanya mewajibkan sholat Jum'at hanya 2 rakaat? Tak lebih!

Diukur dari waktu, sholat fardhu 5 waktu yang hanya memiliki 2 rakaat adalah Subuh. Waktu kecil, gue sering berpikir, kenapa Subuh hanya 2 rakaat? Ketika itu gue berpikir, Tuhan Maha Tahu kalo kita baru bangun tidur dan masih ngantuk! maka dari itu disuruh sholat cukup 2 rakaat aja.

Nah, kenapa sholat Jum'at hanya 2 rakaat? Kali ini gue mencoba melayangkan "fantasi" kecil gue. Hasilnya adalah Tuhan Maha Tahu kalo kita ini lagi sibuk di siang hari. Sibuk kerja, sibuk kuliah dan sibuk macam2x.

Kalo lu kerja or melakukan aktifitas lain di Indonesia, sudah barang tentu akan sangat gampang sholat Jumat. Artinya, kantor lu or kampus lu udah pada tau kalo hari jumat sekitar jam 12 siang adalah waktunya sholat Jumat. Itu adalah tradisi tak tertulis lah.

Tapi bagaimana dengan gue? Bagaimana dengan temen2x gue yang kerja or kuliah di luar indo? Kalo dengan kerja gue saat ini, gue sih milih gampangnya yakni gue minta day-off hari Jumat. Not a problem at all. Tetapi bagi mereka yang jadwal kerja dan kuliah bebarengan dengan sholat Jumat bagaimana? Rata-rata, lunch time disini (Australia) adalah jam 12-1 siang or 12.30-1.30. Sholat Jumat (sholat dimulai) biasanya dilaksanakan jam 1.15 atau 1.25.

Hasilnya, gak sedikit orang Muslim yang terkadang memilih meninggalkan sholat Jumat dengan alasan pekerjaan yang ga bisa ditinggal atau perusahaan tak memberi ijin, dll. Bagi gue, ini make sense. Perusahaan-perusahaan tentu punya aturan strict tentang timing dan kedisiplinan. Pindah kerja? It's not a solution.

Gue kadang mikir, apa sih yang bikin sholat Jumat itu 45-60 menit lamanya? Padahal sholatnya sendiri hanya 3-7 menit or 10 menit paling lama. Mari kita breakdown: khutbah, menunggu orang datang, khutbah, khutbah. Ternyata penyebabnya hanya khutbah yang harus kita akui kadang membosankan, tidak kita dengarkan, kita tinggal tidur. What a waste of time! Remember, time is money. Kalo dalam Islam, "alwaqtu kashaifu, fa in lam yaqta'hu, qatha'a ka" yang kurang lebih artinya: waktu itu seperti pedang, kalo kau tak memotongnya, dia akan memotongmu. Waktu, ternyata adalah penting bagi Islam. Begitupun bagi perusahaan dan pebisnis.

Khutbah adalah penyebab lamanya Sholat Jum'at. Padahal rukun khutbah Jumat yang harus dijalankan itu ada 5: mengucap hamdalah, mengucap Sholawat pada Nabi SAW, Berwashiyat untuk taqwa, membaca potongan ayat Qur'an dan mendoakan meminta ampun buat umat. Artinya kalau ada 5 ini, khutbah Jumat itu SAH.

Menurut estimasi gue, rukun2x khutbah tersebut bisa dilaksanakan maksimal 5 menit. Lho, khutbah yang luaamaa dan puaanjang itu ditaruh mana?

One thing that I can imagine is subscribe email. Yup, Jama'ah yang biasa sholat Jumat di masjid A, maka takmir masjid A harus mengirimkan email ke para Jama'ah yang telah subscribe. Lebih efisien, hemat, fleksible dan simple! Jamaah bisa membacanya kapan saja, dimana saja dan menyimpannya buat kelak dikemudian hari. Tinggal buka iBook, Powerbook, Macbook, Macbook Pro, Macbook Air, iMac di kantor, iPod touch or iPhone 3G, lalu membacanya. Beres!

Ada yang protes, lho kalo ada orang baru datang ke masjid A bagaimana? Kita sediakan hard copy seminimal mungkin. Kenapa seminimal mungkin? It's GLOBAL WARMING you know! think twice before you print! save the environment!

Ada yang protes lagi, lho kan harus dengar suara khatibnya? Fine. Takmir masjid harus make sure kalau khatib Jumat mendatang harus membuat Podcast dan dikirim ke email-email Jama'ah. Dicopy ke iPod or iPhone masing-masing, lalu didengarkan on the train on the way home. Bukankah esensi dari khutbah adalah membuat kita untuk selalu ingat pada-Nya termasuk on the train?

Rukun-rukun yang lain, ya kita laksanakan di Masjid. Mari kita breakdown:

Adzan: 3 menit
Membacakan rukun-rukun khutbah, menginformasikan bahwa khutbah Jumat ini dapat dibaca di email, didengarkan di podcast atau ambil hard copynya di depan masjid: 8 menit.
Doa khatib: 2 menit.
Sholat Jumat: 7 menit.
Toleransi kelebihan waktu: 30%

Total hanya 20 menit. Dengan toleransi kelebihan waktu 30% maka sekitar 27-30 menit selesai. Ini lebih menghemat waktu 50-70% waktu dari sholat Jumat biasanya yang kita laksanakan rata-rata 1 jam! dan terlebih lagi, lebih realistis bagi orang yang bekerja atau diluar negri tanpa meninggalkan pekerjaannya dan yang terpenting tanpa meninggalkan kewajiban sholat Jumat.

Ada lagi rukun yang belum terlaksana? let me know!

Well, this is just my imagination in a mosque that is modern and techno-savvy and in a fast pace environment without leaving the essence of Jum'at prayer.

Of course, you don't have to be a mac to do all this :) but Apple makes it easier.



Author

Rani

"Syahrani's Weblog" is where I restore everything (writings, stories, religious, social, politics, current affairs, marketing, thoughts, sports, internet, essays, pictures or what so ever) that amazed me during time.

A 23 year-old, worker, family-man and a Post-Graduate MBA student. Living in Melbourne (Australia). Email: syahrani AT gmail.com .

Ads


Archives

August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
February 2007
April 2007
May 2007
April 2008
August 2008
September 2008
October 2008
November 2008
January 2009

Friends

*)Iin
Abhirhay
Adai
Avianto
Bahtiar
Benny Chandra
Budi Rahardjo
Budi Wijaya
Canti
Diaz Fitra
Didats Triadi
Dody
Emil
Enda Nasution
Farhana
Farid Gaban (Pena Indonesia)
Farid Gaban (Solilokui)
Fisto
Goiq
Guntur
Hermawan Kartajaya
Idban
Ikhlasul Amal
Imponk
Kere Kemplu
Mbak Syl
Lantip
Luluk
Maknyak
Manda
MDAMT
Nurani Susilo
Priyadi
Riza Nugraha
Rudy
Sa
Thomas Arie Setiawan
Tiwi
Wimar Witoelar
Yulian Firdaus

Credits

Blogger
Haloscan
Photobucket


Nedstat Basic - Free web site statistics Personal homepage website counter