Tuesday, August 31, 2004
Surat Pribadiku Teruntuk HM Amien Rais
Kpd. Yth.
Bpk. Prof. Dr. HM Amien Rais, MA
Di Indonesia
Assalaa'mualaikum Pak Amien,
Gimana kabarnya pak? Semoga Pak Amien baik-baik saja pasca kekalahan Pilpres putaran I. Terus terang saja, Saya adalah salah satu orang yang sangat bersedih melihat kekalahan bapak yang telah dicurangi oleh politisi-politsi busuk bangsa ini. Tapi, saya juga bangga membaca pidato bapak yang berjudul "Amien: Tulus dan Legowo Meneima hasil pilpres 5 Juli". Anda begitu berbesar hati dengan menyatakan bahwa Anda "ikhlas". Salah satu kalimat yang benar-benar menyentuh hati saya adalah "...sekalipun demikian, dengan jiwa besar dan mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas, kami tulus dan legowo menerima hasil Pilpres 5 Juli yang lalu”.
Pak Amien, kebanggaan saya bertambah pada Anda karena Anda dan Partai Anda memutuskan untuk netral, tidak memilih dan memihak ataupun mendukung salah satu dari kedua capres yang maju ke putaran II. Sungguh, meskipun saya bukan pendukung PAN, tapi saya tetap bangga melihat Anda. Sosok yang kritis, cerdas, berani, jujur, amanah dll. Rupanya, sifat-sifat iniliah yang membuat Anda tersingkir. Sifat-sifat inilah yang membuat Anda tereliminasi dari AFI I (Akademi Fresiden Indonesia) di babak-babak awal. Sifat-sifat inilah yang membuat Anda menjadi capres "termiskin" dengan kekayaan tak lebih dari 900 juta. Perlu diketahui pak, Bupati di daerah Saya saja Saya yakin kekayaannya lebih dari 2 M, tapi Anda yang ketua MPR (perwakilan sah rakyat Indonesia) cuma 900 juta, sungguh miskin sekali Anda (*mengelus-elus punggung Pak Amien sambil mengucapkan "sabar pak ya.."*).
Pak Amien, pesan Saya pribadi, jangan berhenti menyuarakan suara rakyat. Jangan berhenti menggelindingkan roda reformasi. Reformasi belum tamat, reformasi belum usai, reformasi belum Wassalaam, reformasi juga belum "Shodaqallahul'adziim", dan reformasi masih menjadi tanggung jawab Anda sebagai "Bapak Reformasi" Indonesia.
Bung Amien, Anda masih produktif dan saya yakin Anda masih bisa berbuat banyak terhadap bangsa ini, terutama melawan arogansi bangsa asing yang selalu bersekutu, mengkritik kebijakan pemerintah yang menyimpang, memberantas politisi busuk, mengkikis sedikit demi sedikit konglomerat hitam dan menolong rakyat lemah. Kami butuh Robin Hood-Robin Hood baru yang menolong rakyat kecil yang susah untuk makan, tidur dan sekolah.
Om Amien, Saya berjanji pada diri saya dan pada Anda untuk tidak golput sesuai saran Anda. Karena Sayapun tahu bahwa Golput adalah suara yang tidak produktif dan bagi saya itu lebih merupakan bias dari kemarahan dan frustasi kekalahan. Padahal semua juga tahu bahwa dalam permainan itu ada yang menang, ada yang kalah dan ada yang draw alias seri.
Pakde Amien, ikutilah apa kata Jikustik yang bernyanyi lagu berjudul Setia dengan lirik "Aku... masih disini, untuk setia..". Ya, tetaplah setia menemani Rakyat, tetaplah setia memperjuangkan rakyat kecil. Bung Amien, janganlah Anda mengikuti kata PADI yang bernyanyi lagu berjudul Sudahlah dengan lirik "Sudahlah... aku pergi..". Jangan pak, jangan pergi... Rakyat masih membutuhkan Anda. Jadilah Oposisi dan berkoalisilah dengan rakyat. Lebih lanjut, ikuti juga kata Sheila on 7 dengan lagunya Tunggu aku di Jakarta dengan liriknya "tunggulah aku di jakartamu, tempat labuhnya semua mimpiku..", ya betul pak, Kami masih menunggu Anda di Jakarta sana menyuarakan suara kami.
Mas Amien, mata saya udah nggak kuat nulis surat ini... sudah hampir jam 2 pagi nih pak. Besok saya ada kuliah FTV (Film and Television). Lagipula, nanti 'Na'-ku ngomel ama saya karena tidur terlalu larut meskipun Saya tahu betul omelannya adalah wujud 'ciuman' kasih sayangnya pada Saya. Pak Amien, walaupun kecil kemungkinan surat ini nyampe ke Anda, tapi Saya cuma berharap orang yang baca surat ini akan menyampaikan salam pribadi saya buat Anda beserta pesan-pesan saya diatas... Salam Sejahtera... Saya masih ingat kata-kata Anda "I'll do my part and Allah will do His part"... Merdeka, Pak...!!!
Wassalaamu'alaikum...
Perth, 31 Agustus 2004
Atas nama pribadi rakyat kecil di negeri seberang,
Syahrani A Rahim
Atas nama pribadi rakyat kecil di negeri seberang,
Syahrani A Rahim