Wednesday, April 27, 2005
Do Judge a Book from its Cover!
Kalau Saya berkata "Don't judge a book from its cover" kepada designer, mungkin tanpa tedeng aling-aling mereka akan menghajar Saya.
Bagaimana tidak? Andai designernya adalah saya, sudah barang tentu orangnya akan Saya tendang karena dia telah menghina pekerjaan Saya dan menurunkan pasaran saya sebagai seorang designer yang bertugas mendesign "buku" dan "cover"nya. Entah designer buku, designer baju, web designer dan designer-designer buat hal yang lain.
Ungkapan "Don't judge a book from its cover" adalah ungkapan wise yang sangat tidak berhasil masuk ke dalam sanubari manusia sehingga perlu diganti. Ini terindikasi masih banyaknya manusia-manusia yang masih menilai seseorang dari penampilan luar.
Contoh, ada seorang yang cerdas, lulusan ITB atau UGM katakanlah, berpakaian compang-camping, pakai sandal, menenteng map, masuk ke perusahaan dan berkata "Saya mau melamar pekerjaan". Hmm Mungkin orang akan berkata "Oh bapak salah alamat deh kayaknya" sambil orang itu ditertawai. Padahal dia cerdas!! Walopun begitu, dengan penampilan seperti itu, mungkin Saya atau Anda tidak akan respek terhadapnya.
Begitupun juga kalau Anda ke toko buku, menelusuri rak-rak buku dengan seksama. Katakanlah di dalam suatu rak ada 100 buku. 99 buku berwarna hitam dan hanya 1 yang berwarna merah karena designernya cerdas. Kemana Anda melihat? Tentu yang merah karena dia beda sendiri. Padahal di dalam buku yang hitam ada sebuah buku berjudul "Don't judge a book from its cover" yang sangat dipahami manusia namun tak pernah dilaksanakan. Tetapi, buku yang merah punya judul yang lebih bagus "Do judge a book from its cover". hehehehe walaupun judulnya aneh, tapi dialah yang lebih laku ditambah cover warna merah diantara hitam :)
Sehingga di jaman sekarang atau bahasa jepangya, haree geneeee (baca: hari gini), tidak ada alasan buat orang untuk tidak membenahi sisi luarnya. Banyak designer2x yang bisa membenahi design cover buku Anda. Berpakaian rapi bukan berarti harus mahal. Berpakaian suci bukan berarti bermerek GUCCI. Sehingga adalah kesalahan Anda apabila "buku" Anda tidak laku karena "cover" Anda tidak menarik, kesalahan Anda pula apabila penampilan Anda tidak rapi sehingga orang tidak respek.
Karena emang kenyataannya begitu. Memang benar "Don't judge a book from its cover". Memang benar kita harus menilai isi bukan luarnya. Tetapi tak ada salahnya kita menilai dan melihat sesuatu dari luar dan isinya sekaligus. Dan tak ada salahnya kita membenahi cover kita dan memperbaiki isi kita.
In other words, do judge a book as a whole! Nilailah sebuah "buku" dari keseluruhan aspek yang ada...
Bagaimana tidak? Andai designernya adalah saya, sudah barang tentu orangnya akan Saya tendang karena dia telah menghina pekerjaan Saya dan menurunkan pasaran saya sebagai seorang designer yang bertugas mendesign "buku" dan "cover"nya. Entah designer buku, designer baju, web designer dan designer-designer buat hal yang lain.
Ungkapan "Don't judge a book from its cover" adalah ungkapan wise yang sangat tidak berhasil masuk ke dalam sanubari manusia sehingga perlu diganti. Ini terindikasi masih banyaknya manusia-manusia yang masih menilai seseorang dari penampilan luar.
Contoh, ada seorang yang cerdas, lulusan ITB atau UGM katakanlah, berpakaian compang-camping, pakai sandal, menenteng map, masuk ke perusahaan dan berkata "Saya mau melamar pekerjaan". Hmm Mungkin orang akan berkata "Oh bapak salah alamat deh kayaknya" sambil orang itu ditertawai. Padahal dia cerdas!! Walopun begitu, dengan penampilan seperti itu, mungkin Saya atau Anda tidak akan respek terhadapnya.
Begitupun juga kalau Anda ke toko buku, menelusuri rak-rak buku dengan seksama. Katakanlah di dalam suatu rak ada 100 buku. 99 buku berwarna hitam dan hanya 1 yang berwarna merah karena designernya cerdas. Kemana Anda melihat? Tentu yang merah karena dia beda sendiri. Padahal di dalam buku yang hitam ada sebuah buku berjudul "Don't judge a book from its cover" yang sangat dipahami manusia namun tak pernah dilaksanakan. Tetapi, buku yang merah punya judul yang lebih bagus "Do judge a book from its cover". hehehehe walaupun judulnya aneh, tapi dialah yang lebih laku ditambah cover warna merah diantara hitam :)
Sehingga di jaman sekarang atau bahasa jepangya, haree geneeee (baca: hari gini), tidak ada alasan buat orang untuk tidak membenahi sisi luarnya. Banyak designer2x yang bisa membenahi design cover buku Anda. Berpakaian rapi bukan berarti harus mahal. Berpakaian suci bukan berarti bermerek GUCCI. Sehingga adalah kesalahan Anda apabila "buku" Anda tidak laku karena "cover" Anda tidak menarik, kesalahan Anda pula apabila penampilan Anda tidak rapi sehingga orang tidak respek.
Karena emang kenyataannya begitu. Memang benar "Don't judge a book from its cover". Memang benar kita harus menilai isi bukan luarnya. Tetapi tak ada salahnya kita menilai dan melihat sesuatu dari luar dan isinya sekaligus. Dan tak ada salahnya kita membenahi cover kita dan memperbaiki isi kita.
In other words, do judge a book as a whole! Nilailah sebuah "buku" dari keseluruhan aspek yang ada...