Sunday, April 10, 2005
Refleksi Pernikahan Charles-Camilla
Bagi setiap orang di dunia, usia adalah salah satu hal terpenting yang harus diingat. Tapi bagi sebagian yang lain, umur hanyalah angka yang tidak merepresentasikan jati diri kita kecuali hanya menghitung berapa lama kita hidup di dunia ini. Baik, dalam pembahasan kali ini Saya akan mengambil tempat orang yang menganggap bahwa umur adalah penting.
Masyrakat berbagai belahan dunia akan menganggap spesial beberapa tahapan umur. Misalnya, di Indonesia ada yang dinamakan "manis tujuh belas" atau "sweet seventeen". Ada pula yang dinamakan "over-sek" (over seket alias diatas lima puluh -bhs jawa-). Adalagi yang "over-sweet" (Over swidhak alias diatas enam puluh -bhs jawab juga-). Namun umur yang paling diperhitungkan adalah 17. Ketika Anda bersama teman-teman SMU merayakannya bersama kemudian Anda maju ke depan seraya berkata "Gue udah gede dan boleh nonton -tiiiiiiit- (sensor)". Ah itu hanya sebagian orang aja, gue yakin blogger gak begitu soalnya tugas utama seorang blogger adalah online di depan kompuer berjam-jam sehingga lupa bahwa umurnya hampir beranjak menopause.. huaauhhauuhaa... [ngaco deh gue].
Berikutnya adalah perspektif masyarakat Australia (secara kebanyakan). Kalo di Indonesia ada 1 umur yang penting yaitu tujuh belas, maka di Australia ada 3 umur penting. Pada awal Saya kesini (setahun yang lalu), Saya berniat mencari sebuah kartu ulang tahun untuk orang yang akan berumur 54 tahun (ayah) ketika itu. Ketika Saya menelusuri rak-rak yang ada, ada ratusan kartu ulang tahun. Anehnya, ada 4 tipe kartu ulang tahun yang ada. Yang pertama adalah untuk berumur 18, yang kedua adalah 21, yang ketiga adalah 50 dan yang keempat adalah kosong alias kita mengisi sendiri. Kesimpulan Saya, 3 umur (yaitu 18, 21 dan 50) adalah umur yang spesial bagi masyarakat Australia. Hmm... sempat berpikir pula ada apa dengan angka-angka tersebut bagi masyarakat sini.
Pada suatu saat Saya berbincang dengan seorang teman dan menanyakan perihal 3 angka tersebut. Sayangnya, dia hanya tahu 2 jawaban yaitu untuk umur 18 dan 21. Umur 18 dianggap special karena disaat itulah orang sini bisa mendapatkan SIM, bisa minum, bisa merokok, bisa menonton film -tiiiiit- (sensor), bisa berpacaran, bisa tidur dengan pacarnya, dan pada umur itulah dia harus "malu" karena dia sudah dianggap sebagai "adult". Sebutan adult adalah sebutan yang didambakan oleh sebagian orang. Pada saat itulah mereka tak dianggap sebagai anak kecil lagi yang harus merengek ke bunda ketika dipukul teman. Pada waktu pelajaran tahun lalu, ada tugas kuliah (pada saat kelas) yang harus dikerjakan di library. Dosen hanya berkata "Saya tak akan mengawasi kalian di library (saking luasnya library). Saya yakin kalian tak akan kabur dan pulang ke rumah sebelum jam 4 sore. Karena saya yakin kalian sudah ADULT". As a result, adult adalah sebuah gelar yang terpercaya buat orang disini dan orang akan memanfaatkan kata adult dengan sebaik-baiknya.
Umur 21, mengapa ia penting? Ketika umur 18 dia udah kuliah, maka umur 21 adalah dimana ia sudah lulus dari kuliah atau udah saatnya ia bekerja. Ingat, apapun kerja yang ada disini adalah "pekerjaan yang mulia". Tukang sapu, cleaner, gardener dan semuanya bergaji UMR (Upah Minimum Regional) standar "negara maju". Nah pada umur 21 itulah orang sudah lebih dari adult. Ia sudah pantas untuk "keluar rumah". Maksud keluar rumah disini adalah orang yang telah berumur 21 berhak untuk pergi dari rumah, tinggal sendiri bersama pacaranya dan orang tuanya tidak boleh melarang. Artinya, ketika umur 21, Anda sudah boleh tinggal serumah, hidup serumah dengan kekasih Anda. "loh kan belum nikah?", so what gitu loh?!!! Orang sini (bule? or barat?) tak ada bedanya antara sudah menikah atau belum menikah. No matter what, that's how it goes.
Umur 50 adalah jawaban yang Saya dapatkan dari dosen. Saat umur 50, itulah saatnya Anda kembali berdua dengan istri Anda mengenang masa pacaran yang lalu ketika Anda berumur 18 keatas. Kenapa berdua? Lah kan tadi udah gue jelasin ketika anak umur 21, ia berhak keluar rumah. hehehe jadi, rumah kosong karena anak udah pada pergi dan tinggallah mereka berdua sendiri lagi. Dan hebatnya lagi, peraturan yang tidak tertulis menyebutkan bahwa pada umur 50, orang sini seharusnya beli sports car. Yah semacam roadsternya BMW baik itu z3, z4 atau Ferrari 2 pintu yang mewah itu. Itulah golongan sports car yang hanya menyediakan 2 tampat duduk, pas buat suami dan istri atau pasangan yang berumur. Romantis kan? heheheh namun tak semua orang kuat beli sports car, anyway... heheheh
Ketika Pangeran Charles, 56 menikah dengan Camilla Parker Bowles, 57, (alamaaaakkk udah tuwir-tuwir) kemarin, ingatan Saya tertuju pada orang berumur 21 di Australia. Anda boleh keluar rumah, boleh tinggal dengan pacar walaupun belum menikah. Sama seperti Charles dan Camilla. Penantian 35 tahun pacaran (35 tahun??!! edannn!!) menghasilkan pertanyaan yang sama. Wah 35 tahun tinggal serumah, hidup bareng, kemana-mana bareng, tapi belum menikah??!!!! pertanyaanpun mengerucut pada "apa sih bedanya orang menikah dan tidak bagi orang barat? toh mereka hidup bersama dan punya anak pulak!??"...
Hmm hipotesis sementara Saya menyatakan bahwa "Menikah ternyata tak hanya butuh URAT, tapi juga butuh SURAT..." ada kesimpulan lain? :)
Selamat berhoney moon pangeran :p
ps: picture from Jawapos.
Masyrakat berbagai belahan dunia akan menganggap spesial beberapa tahapan umur. Misalnya, di Indonesia ada yang dinamakan "manis tujuh belas" atau "sweet seventeen". Ada pula yang dinamakan "over-sek" (over seket alias diatas lima puluh -bhs jawa-). Adalagi yang "over-sweet" (Over swidhak alias diatas enam puluh -bhs jawab juga-). Namun umur yang paling diperhitungkan adalah 17. Ketika Anda bersama teman-teman SMU merayakannya bersama kemudian Anda maju ke depan seraya berkata "Gue udah gede dan boleh nonton -tiiiiiiit- (sensor)". Ah itu hanya sebagian orang aja, gue yakin blogger gak begitu soalnya tugas utama seorang blogger adalah online di depan kompuer berjam-jam sehingga lupa bahwa umurnya hampir beranjak menopause.. huaauhhauuhaa... [ngaco deh gue].
Berikutnya adalah perspektif masyarakat Australia (secara kebanyakan). Kalo di Indonesia ada 1 umur yang penting yaitu tujuh belas, maka di Australia ada 3 umur penting. Pada awal Saya kesini (setahun yang lalu), Saya berniat mencari sebuah kartu ulang tahun untuk orang yang akan berumur 54 tahun (ayah) ketika itu. Ketika Saya menelusuri rak-rak yang ada, ada ratusan kartu ulang tahun. Anehnya, ada 4 tipe kartu ulang tahun yang ada. Yang pertama adalah untuk berumur 18, yang kedua adalah 21, yang ketiga adalah 50 dan yang keempat adalah kosong alias kita mengisi sendiri. Kesimpulan Saya, 3 umur (yaitu 18, 21 dan 50) adalah umur yang spesial bagi masyarakat Australia. Hmm... sempat berpikir pula ada apa dengan angka-angka tersebut bagi masyarakat sini.
Pada suatu saat Saya berbincang dengan seorang teman dan menanyakan perihal 3 angka tersebut. Sayangnya, dia hanya tahu 2 jawaban yaitu untuk umur 18 dan 21. Umur 18 dianggap special karena disaat itulah orang sini bisa mendapatkan SIM, bisa minum, bisa merokok, bisa menonton film -tiiiiit- (sensor), bisa berpacaran, bisa tidur dengan pacarnya, dan pada umur itulah dia harus "malu" karena dia sudah dianggap sebagai "adult". Sebutan adult adalah sebutan yang didambakan oleh sebagian orang. Pada saat itulah mereka tak dianggap sebagai anak kecil lagi yang harus merengek ke bunda ketika dipukul teman. Pada waktu pelajaran tahun lalu, ada tugas kuliah (pada saat kelas) yang harus dikerjakan di library. Dosen hanya berkata "Saya tak akan mengawasi kalian di library (saking luasnya library). Saya yakin kalian tak akan kabur dan pulang ke rumah sebelum jam 4 sore. Karena saya yakin kalian sudah ADULT". As a result, adult adalah sebuah gelar yang terpercaya buat orang disini dan orang akan memanfaatkan kata adult dengan sebaik-baiknya.
Umur 21, mengapa ia penting? Ketika umur 18 dia udah kuliah, maka umur 21 adalah dimana ia sudah lulus dari kuliah atau udah saatnya ia bekerja. Ingat, apapun kerja yang ada disini adalah "pekerjaan yang mulia". Tukang sapu, cleaner, gardener dan semuanya bergaji UMR (Upah Minimum Regional) standar "negara maju". Nah pada umur 21 itulah orang sudah lebih dari adult. Ia sudah pantas untuk "keluar rumah". Maksud keluar rumah disini adalah orang yang telah berumur 21 berhak untuk pergi dari rumah, tinggal sendiri bersama pacaranya dan orang tuanya tidak boleh melarang. Artinya, ketika umur 21, Anda sudah boleh tinggal serumah, hidup serumah dengan kekasih Anda. "loh kan belum nikah?", so what gitu loh?!!! Orang sini (bule? or barat?) tak ada bedanya antara sudah menikah atau belum menikah. No matter what, that's how it goes.
Umur 50 adalah jawaban yang Saya dapatkan dari dosen. Saat umur 50, itulah saatnya Anda kembali berdua dengan istri Anda mengenang masa pacaran yang lalu ketika Anda berumur 18 keatas. Kenapa berdua? Lah kan tadi udah gue jelasin ketika anak umur 21, ia berhak keluar rumah. hehehe jadi, rumah kosong karena anak udah pada pergi dan tinggallah mereka berdua sendiri lagi. Dan hebatnya lagi, peraturan yang tidak tertulis menyebutkan bahwa pada umur 50, orang sini seharusnya beli sports car. Yah semacam roadsternya BMW baik itu z3, z4 atau Ferrari 2 pintu yang mewah itu. Itulah golongan sports car yang hanya menyediakan 2 tampat duduk, pas buat suami dan istri atau pasangan yang berumur. Romantis kan? heheheh namun tak semua orang kuat beli sports car, anyway... heheheh
Ketika Pangeran Charles, 56 menikah dengan Camilla Parker Bowles, 57, (alamaaaakkk udah tuwir-tuwir) kemarin, ingatan Saya tertuju pada orang berumur 21 di Australia. Anda boleh keluar rumah, boleh tinggal dengan pacar walaupun belum menikah. Sama seperti Charles dan Camilla. Penantian 35 tahun pacaran (35 tahun??!! edannn!!) menghasilkan pertanyaan yang sama. Wah 35 tahun tinggal serumah, hidup bareng, kemana-mana bareng, tapi belum menikah??!!!! pertanyaanpun mengerucut pada "apa sih bedanya orang menikah dan tidak bagi orang barat? toh mereka hidup bersama dan punya anak pulak!??"...
Hmm hipotesis sementara Saya menyatakan bahwa "Menikah ternyata tak hanya butuh URAT, tapi juga butuh SURAT..." ada kesimpulan lain? :)
Selamat berhoney moon pangeran :p
ps: picture from Jawapos.