Tuesday, May 17, 2005
Garuda Indonesia
Mungkin, salah satu rute berpenghasilan besar bagi Garuda Indonesia adalah rute Perth-Denpasar. Berbagai keuntungan ada disana. Jarak yang tidak terlalu jauh, waktu tempuh yang tidak terlalu panjang, terkenalnya BALI bagi warga negeri John Howard, tidak ada perbedaan waktu antara Perth dan Bali dan tentu saja, Bali adalah tempat murah bagi warga Australia. Memang, mind set masyarakat sini menyatakan bahwa Bali itu bagaimanapun juga terpisah dari Indonesia. Hehehe Bali ya Bali, Indonesia ya Indonesia. Terlebih, kalau kita ke travel agent disini, banyak brosur ttg Bali dan mungkin jarang (atau malah tidak ada?) brosur travel ttg Jakarta, Surabaya, Kalimantan maupun yang lainnya.
Hal ini rupanya dimanfaatkan betul oleh Garuda, tetapi disisi lain juga disia-siakan. Dimanfaatkan karena per hari, ada 2 flight pergi ke Denpasar, dan 1 flight malam kembali ke Perth. Jadi, tak heran banyak warga Australia yang hanya menghabiskan weekend (berangkat Jum'at, pulang Minggu) di Bali. Atau lebih parah lagi, berangkat pagi pulang malam. Harga tiketnya memang tidak begitu mahal (bagi warga Australia. Kalau bagi warga Indonesia, jangan tanyalah), jadi Bali itu kayak Jakarta-Bandung aja.
Disia-siakan karena servis yang kurang memuaskan. Terus terang, Saya belum pernah naik Garuda ke Perth. Tahun lalu sempat pake Qantas (Airlines-nya Australia) dan Singapore Airlines yang ketika itu harganya beda 1 dollar dari Garuda walaupun harus muter dulu ke Singapore tapi yang penting gratis :p Ini juga salah satu keanehan waktu itu. Pake Singapore Airlines yang namanya udah mendunia di dunia penerbangan harganya 1 dollar daripada Garuda. Hmmm...Padahal, Singapore Airlines memakai pesawat besar waktu itu (lupa pesawatnya :p) sedang Garuda pake Boeing 737-400. Terlebih lagi, Singapore Airlines ada personal TVnya (dengan film terkini) dan nintendo pulak! Di Garuda? heheh kayaknya ga ada deh :(
Kemarin pagi waktu kuliah, seorang tutor Saya bercerita kalau minggu lalu di ke Bali menikmati weekendnya (see, I told you :p). Satu hal yang memalukan namun tidak mengejutkan (bagi Saya), dia berkata "I found that Garuda service is not as good as other airlines". Glleeekk.... Bayangin kalian ada di kelas yang hanya terisi 15 orang, Anda orang Indonesia dan tutornya berkata ttg kejelekan Garuda Indonesia? uuuuhh pengen nutup muka rasanya.. hehehe aarrrggghhh.... hahaha
Biasalah begitu. Salah satu ketidakpuasannya adalah masalah pramugari yang kurang ramah. Entahlah, mungkin Garuda punya alasan tersendiri. Atau barangkali karena penuhnya pesawat tiap flight, sehingga mereka kewalahan? hmmm.. Mungkin, karena Garuda merasa dibutuhkan oleh warga Australia (terutama rute Perth-Denpasar), maka Garuda seenaknya aja. Apakah begitu? hehe taulah.. Bagaimana Garuda? ojo ngisin-ngisini po'o seh... :D
Yang jelas, Saya beranikan diri naik Garuda bulan Juni nanti :p Pengen merasakan servisnya untuk rute Perth-Denpasar. Kita lihat saja gimana servisnya buat seorang blogger *apa hubungannya sih*.. hehehe
Satu lagi update, ada sebuah acara kapan hari menayangkan lanjutan kasus Corby beserta 9 orang lain yang tertangkap atas kasus penyelundupan heroin. Di acara itu, reporternya berkeliling di Bali. Berjalan di pinggir jalan seraya bertanya kepada orang-orang disekelilingnya "Do you have drugs?" intinya begitu. Hmm ternyata sangat mudah dapet drugs di Bali itu. Mereka malah menawarkannya dengan bebas ke pengunjung.
Intinya, masyarakat Australia masih tidak puas. Analoginya begini, "lah wong di Bali sendiri banyak drugs beredar dengan mudah kok warga negaraku ditangkap?". hehehe adalagi yang berseloroh, "lah wong Imam Samudra yang membunuh ratusan orang aja masih hidup, masa' kita mau dihukum mati?". hehehe begitulah...
Tapi tenang, polisi Indonesia pintar menjawabnya "If we don't get the bigger fish, it doesn't matter we catch the smaller fish". Hehe biasalah orang Indonesia kan pinter ngomong, ngeyel dan nge-dodge (apalagi politisi :p). hehehe... Intinya, ga apalah ga nangkep bandar (ikan gede), ikan kecil pun ga apa. Daripada ga dapet sama sekali. Begitulah analoginya :)
ok, enough update for now. Minta doanya supaya diberi kemudahan ya?? udah mau akhir semester nih :) Untill then.
Hal ini rupanya dimanfaatkan betul oleh Garuda, tetapi disisi lain juga disia-siakan. Dimanfaatkan karena per hari, ada 2 flight pergi ke Denpasar, dan 1 flight malam kembali ke Perth. Jadi, tak heran banyak warga Australia yang hanya menghabiskan weekend (berangkat Jum'at, pulang Minggu) di Bali. Atau lebih parah lagi, berangkat pagi pulang malam. Harga tiketnya memang tidak begitu mahal (bagi warga Australia. Kalau bagi warga Indonesia, jangan tanyalah), jadi Bali itu kayak Jakarta-Bandung aja.
Disia-siakan karena servis yang kurang memuaskan. Terus terang, Saya belum pernah naik Garuda ke Perth. Tahun lalu sempat pake Qantas (Airlines-nya Australia) dan Singapore Airlines yang ketika itu harganya beda 1 dollar dari Garuda walaupun harus muter dulu ke Singapore tapi yang penting gratis :p Ini juga salah satu keanehan waktu itu. Pake Singapore Airlines yang namanya udah mendunia di dunia penerbangan harganya 1 dollar daripada Garuda. Hmmm...Padahal, Singapore Airlines memakai pesawat besar waktu itu (lupa pesawatnya :p) sedang Garuda pake Boeing 737-400. Terlebih lagi, Singapore Airlines ada personal TVnya (dengan film terkini) dan nintendo pulak! Di Garuda? heheh kayaknya ga ada deh :(
Kemarin pagi waktu kuliah, seorang tutor Saya bercerita kalau minggu lalu di ke Bali menikmati weekendnya (see, I told you :p). Satu hal yang memalukan namun tidak mengejutkan (bagi Saya), dia berkata "I found that Garuda service is not as good as other airlines". Glleeekk.... Bayangin kalian ada di kelas yang hanya terisi 15 orang, Anda orang Indonesia dan tutornya berkata ttg kejelekan Garuda Indonesia? uuuuhh pengen nutup muka rasanya.. hehehe aarrrggghhh.... hahaha
Biasalah begitu. Salah satu ketidakpuasannya adalah masalah pramugari yang kurang ramah. Entahlah, mungkin Garuda punya alasan tersendiri. Atau barangkali karena penuhnya pesawat tiap flight, sehingga mereka kewalahan? hmmm.. Mungkin, karena Garuda merasa dibutuhkan oleh warga Australia (terutama rute Perth-Denpasar), maka Garuda seenaknya aja. Apakah begitu? hehe taulah.. Bagaimana Garuda? ojo ngisin-ngisini po'o seh... :D
Yang jelas, Saya beranikan diri naik Garuda bulan Juni nanti :p Pengen merasakan servisnya untuk rute Perth-Denpasar. Kita lihat saja gimana servisnya buat seorang blogger *apa hubungannya sih*.. hehehe
Satu lagi update, ada sebuah acara kapan hari menayangkan lanjutan kasus Corby beserta 9 orang lain yang tertangkap atas kasus penyelundupan heroin. Di acara itu, reporternya berkeliling di Bali. Berjalan di pinggir jalan seraya bertanya kepada orang-orang disekelilingnya "Do you have drugs?" intinya begitu. Hmm ternyata sangat mudah dapet drugs di Bali itu. Mereka malah menawarkannya dengan bebas ke pengunjung.
Intinya, masyarakat Australia masih tidak puas. Analoginya begini, "lah wong di Bali sendiri banyak drugs beredar dengan mudah kok warga negaraku ditangkap?". hehehe adalagi yang berseloroh, "lah wong Imam Samudra yang membunuh ratusan orang aja masih hidup, masa' kita mau dihukum mati?". hehehe begitulah...
Tapi tenang, polisi Indonesia pintar menjawabnya "If we don't get the bigger fish, it doesn't matter we catch the smaller fish". Hehe biasalah orang Indonesia kan pinter ngomong, ngeyel dan nge-dodge (apalagi politisi :p). hehehe... Intinya, ga apalah ga nangkep bandar (ikan gede), ikan kecil pun ga apa. Daripada ga dapet sama sekali. Begitulah analoginya :)
ok, enough update for now. Minta doanya supaya diberi kemudahan ya?? udah mau akhir semester nih :) Untill then.