Friday, May 06, 2005
Kompas Bukan lagi Penunjuk Arah
Bayangkan saat ini kita sedang berada di atas sampan tua, di tengah laut dan kita sedang mengadakan petualangan ke sebuah pulau. Apesnya, semua bekal kita sudah habis sedang kita belum ada di pulau tersebut. Pada saat itu, ada seorang pembajak laut datang kepada kita. Dia meminta semua apa yang kita punya.
Hmm bayangin deh pada saat seperti itu. Akhirnya, semua barang yang tersisa kita berikan kepada pembajak laut tersebut. Pembajak itupun pergi. Namun, ada satu orang yang cerdas menyembunyikan satu alat di celana dalamnya. Alat apa itu?
KOMPAS.... hehehe
Tanpa Kompas kita tak akan tahu arah karena fungsi Kompas sebagai penunjuk arah mata angin secara tidak langsung memberikan hint navigasi. Petualang yang tersesat di hutan, nyawanya adalah sebuah Kompas. Tapi itu dulu, bung!
Ternyata, tak selamanya Kompas sukses menjadi penunjuk arah.
Kalo Anda punya magnet, dan Anda dekatkan kepada Kompas, maka ia bukan lagi petunjuk arah melainkan ia akan mengikuti kemana magnet itu pergi.
Kelemahan Kompas yang lain adalah kalau ia dibanting ia menjadi rusak. Ia rapuh dan bahkan ada beberapa Kompas yang terbuat dari plastik yang apabila ada kerikil-kerikil kecil berhembus dan mengenai Kompas tersebut, bisa-bisa ia akan rusak. Apalagi kalau Kompasnya udah tua dan usang.
Lagian, hari gini gituloh pake Kompas. Pake GPS dong :p
Cukup pencet beberapa tombol, kita sudah tahu dimana letak kita dan berapa jarak yang akan kita tempuh ke sebuah tempat. Mudah, praktis dan reliable serta up to date :) Pake teknologi dong...
Haree geneee gitu loh...
Beberapa blog terkait ttg Kompas:
Hmm bayangin deh pada saat seperti itu. Akhirnya, semua barang yang tersisa kita berikan kepada pembajak laut tersebut. Pembajak itupun pergi. Namun, ada satu orang yang cerdas menyembunyikan satu alat di celana dalamnya. Alat apa itu?
KOMPAS.... hehehe
Tanpa Kompas kita tak akan tahu arah karena fungsi Kompas sebagai penunjuk arah mata angin secara tidak langsung memberikan hint navigasi. Petualang yang tersesat di hutan, nyawanya adalah sebuah Kompas. Tapi itu dulu, bung!
Ternyata, tak selamanya Kompas sukses menjadi penunjuk arah.
Kalo Anda punya magnet, dan Anda dekatkan kepada Kompas, maka ia bukan lagi petunjuk arah melainkan ia akan mengikuti kemana magnet itu pergi.
Kelemahan Kompas yang lain adalah kalau ia dibanting ia menjadi rusak. Ia rapuh dan bahkan ada beberapa Kompas yang terbuat dari plastik yang apabila ada kerikil-kerikil kecil berhembus dan mengenai Kompas tersebut, bisa-bisa ia akan rusak. Apalagi kalau Kompasnya udah tua dan usang.
Lagian, hari gini gituloh pake Kompas. Pake GPS dong :p
Cukup pencet beberapa tombol, kita sudah tahu dimana letak kita dan berapa jarak yang akan kita tempuh ke sebuah tempat. Mudah, praktis dan reliable serta up to date :) Pake teknologi dong...
Haree geneee gitu loh...
Beberapa blog terkait ttg Kompas:
- Satria Kepencet, Whistleblower, Anonimitas dan Kompas oleh Priyadi
- Ketika Penerus Informasi Disomasi oleh Priyadi
- Cara Kompas menghadapi Kritik oleh Benny Chandra
- Kompas Semakin Rusak oleh Yulian Firdaus
- The Decline of Kompas oleh Eko Juniarto
- Tendangan Milis, ciaaaaat! oleh Aris
- Kompas vs BS oleh Harry Sufehmi