Syahrani's Weblog Rani-Rina's Weblog
Sunday, May 22, 2005

Menghargai Harga

hargaAda sebuah pertanyaan. "Apakah harga itu?"

Kalau bertanya kepada pedagang di pasar, ia akan menjawab "harga itu ya angka2x yang diganti dengan uang". Kalau bertanya kepada pelayan di toko, "harga itu adalah sebuah kertas kecil yang tertera di sebuah barang". Kalau bertanya kepada bosnya pelayan itu, "harga adalah berapa duit yang Saya kelak dapet agar modal tertutupi dan Saya untung".

Kalau bertanya kepada seorang manager pemasaran, mungkin jawabannya akan begini, "harga adalah ekspresi nilai sebuah barang". Atau mungkin "harga adalah estimasi nilai yang kiranya setara dengan nilai barang, dengan dibarengi kemampuan pembeli untuk membeli". Kalau bertanya kepada pedagang ulung, dia akan menjawab "harga adalah sebuah permainan. Kalau yang datang pake mobil Kijang thn 90an, ya harganya segini. Tapi kalau dateng pake BMW, yaa harganya naik" :)

Yah begitulah definisi harga. Pada dasarnya harga itu berbeda definisi. Tetapi dengan perbedaan definisi, toh kita masih memakainya sebagai standar nilai sebuah benda.

Saya berpikir, jawaban diatas adalah jawaban-jawaban yang lumrah, wajar dan sesuai dengan kaidah arti sebuah harga. Tetapi coba tanyakan arti harga kepada seorang pemulung.

Mungkin, mereka akan menjawab "harga adalah bagaimana Saya mendapatkan barang-barang yang tak berharga itu, dan dengan kemampuan Saya sebisanya, membuat barang2x tak berharga itu menjadi berharga".

Jawaban inilah yang saat ini ada di pikiran Saya. Waktu itu Saya sedang berfantasi Saya adalah seorang pemulung dan dengan kesadaran Saya bukan sebagai pemulung, Saya sadar bahwa jawaban pemulung tadi adalah jawaban yang paling cerdas.

Saya, atau kita katakanlah, sering meremehkan seorang pemulung. Memakai baju compang-camping, topi bekas berwarna hitam yang sebenarnya berwarna dasar putih, tongkat berada di tangan, menyusuri tumpukan sampah, dan kita menganggap mereka tidak berharga.

Sebenarnya apa sih makna sebuah harga? Berapa hargamu? Berapa hargaku? Berapa harganya? Berapa harga rumah? Berapa harga mobil? Berapa harga istana? Berapa harga pemulung? Berapa harga jabatan? Berapa harga domain? Berapa?

Ya, berapa? Dua suku kata yang terdiri atas ber- dan -apa. Berapa adalah kata yang paling pas untuk mengikuti kata harga.

Mengapa bukan, Apa harganya? Mengapa harganya? Dimana harganya? atau mungkin, bagaimana harganya?

Karena memang harga adalah sebuah kata yang selalu memprioritaskan kuantitas. Pembeli, jarang sekali mempunyai pedoman bahwa sebenarnya kualitas adalah nilai yang tertera pada sebuah harga. Walhasil, ketika memilih sebuah benda, yang dilihat terlebih dahulu adalah label harga dan bukan kualitasnya bagaimana.

Kualitas bagus, harga juga bagus (baca: mahal). Kualitasnya jelek, harga juga jelek (baca: murah). Sama halnya dengan manusia. Kualitas ok, harga juga ok.

Tapi yang membedakan manusia dengan sebuah benda adalah manusia tidak ada yang tidak berharga. Semua manusia menjadi berharga karena sebenarnya manusialah yang menetapkan harga-harga itu.

Sehingga, tidak ada manusia yang tidak berharga. Yang ada hanya manusia yang lupa bahwa harga dirinya adalah keseimbangan antara kualitas dia sebagai manusia dan bagaimana kuantitas dia dalam menghargai manusia-manusia di sekitarnya dengan harga manusia sebagai sebuah organisme yang lebih dari sekedar hidup.

Mempunyai otak yang menghasilkan ide dengan berpikir, mempunyai hati yang menghasilkan rasa dengan merasa, dan mengkolaborasikan otak dan hati menjadi sebuah AKAL.

Sehingga definisi harga menurut Saya adalah DENGAN MENGGUNAKAN AKAL (otak dan hati!), menetapkan sebuah kuantitas nilai yang kiranya sesuai dengan kualitas produk, sehingga yang lain pun dapat menghargai seharga harga "yang ditawarkan" :)



Author

Rani

"Syahrani's Weblog" is where I restore everything (writings, stories, religious, social, politics, current affairs, marketing, thoughts, sports, internet, essays, pictures or what so ever) that amazed me during time.

A 23 year-old, worker, family-man and a Post-Graduate MBA student. Living in Melbourne (Australia). Email: syahrani AT gmail.com .

Ads


Archives

August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
February 2007
April 2007
May 2007
April 2008
August 2008
September 2008
October 2008
November 2008
January 2009

Friends

*)Iin
Abhirhay
Adai
Avianto
Bahtiar
Benny Chandra
Budi Rahardjo
Budi Wijaya
Canti
Diaz Fitra
Didats Triadi
Dody
Emil
Enda Nasution
Farhana
Farid Gaban (Pena Indonesia)
Farid Gaban (Solilokui)
Fisto
Goiq
Guntur
Hermawan Kartajaya
Idban
Ikhlasul Amal
Imponk
Kere Kemplu
Mbak Syl
Lantip
Luluk
Maknyak
Manda
MDAMT
Nurani Susilo
Priyadi
Riza Nugraha
Rudy
Sa
Thomas Arie Setiawan
Tiwi
Wimar Witoelar
Yulian Firdaus

Credits

Blogger
Haloscan
Photobucket


Nedstat Basic - Free web site statistics Personal homepage website counter