Monday, July 25, 2005
Yeah, back!
Akhirnya kembali juga ke negeri ini. Jadwal semula tiba hari sabtu malam. Tapi tiba2x pada pukul 8 malem, pesawat mendadak di cancel oleh Garuda Indonesia di Denpasar. Alasannya "there's a bad weather in Perth". Perjalanan akan ditunda sampai minggu pagi jam 8. Menurut orang di samping Saya, memang pada bulan2x gini daerah bumi bagian selatan cuaca tak menentu. Tahun lalu dia juga mendapat kejadian yang sama. Di cancel due to bad weather. Akhirnya malam itu kita di hotelkan sama pihak Garuda :p cihuiiiiii....
Hotelnya juga wah untuk ukuran Saya. Terletak di daerah sanur sehingga hotelnya bernama Sanur Beach Hotel, hotel berbintang 5. Diberi dinner dan breakfast juga. And it's all for free... hahaha so nice. Baru kali ini pelayanan prima dilakukan oleh Garuda. two thumbs up for the new CEO Garuda! Salut! Setahu saya hotel ini milik Garuda soalnya bagian dari AEROWISATA.
Ternyata, naik Garuda juga enak kok dibanding dengan yang lain. Memang fasilitas tak sebagus maskapai internasional lain. Tapi "feel like home" justru menjadi ikon tersendiri. Ucapan selamat pagi selain "good morning" dari pramugari, terima kasih dan bukan "thank you" dan juga makanan khas Indonesia. Selain itu, jarak satu kursi ke kursi yang lain lebih longgar dibanding maskapai lain.
Sampai di Perth pukul 11.25. Masuk imigrasi, ambil bagasi dan masuk bea cukai (custom) untuk diperiksa. Sebagian besar penumpang pesawat ini memang orang Australia dan hanya beberapa orang Indonesia. Saya termasuk yang apes pas masuk bea cukai. Barang Saya digeledah habis2an. Alasannya cuma 1 "We have to do this to you because you look nervous from the beginning".. Oooohh c'moooonn.. Masa' gara2x Saya terlihat nervous jadi dicurigai? Padahal Saya bukannya nervous. Tapi saya kedinginan. Dari Bali, saya cuma pakai sehelai kaos dan setiba di perth disambut cuaca 14 derajat. Ditambah lagi sehari sebelum Saya pulang sempet juga sakit dan muntah sehingga badan Saya memang kurang fit sejak awal. Well, akhirnya saya persilakan aja untuk memeriksa seutuhnya. Padahal biasanya cuma cek sana cek sini tapi kali ini benar2x digeledah...
Asumsi Saya, memang Australia HARUS meningkatkan keamanannya. Isu flu burung dan juga terorisme selalu menghantui negara ini. Terutama terorisme. Australia menjadi satu-satunya negara besar yang bersekutu (AS, Inggris dan Australia) yang belum di bom. AS dan Inggris sudah jebol. Dengan asumsi seperti ini, nama-nama seperi saya (ada azmi dan rahim), muhammad, mohammed, ahmad dan nama-nama arab lainnya akan menjadi sasaran. Ternyata om yang menjemput Saya, rekannya yang beberapa waktu lalu datang ke Perth juga digeledah habis-habisan. Bahkan dengan 5 orang dalam 1 ruangan khusus dan ia mempunyai nama awal muhammad. Hmm terlepas dari itu semua, prosedur pemeriksaan saya persilakan dilakukan oleh custom.
Koper saya dibongkar. Bahkan buku-buku yang Saya bawa juga digeledah. Anehnya lagi Saya disuruh menjelaskan apa isi buku itu dan disuruh mengartikan sebagian ke dalam bahasa inggris. BUSEEETT!!! EMANG GUE TRANSLATOR!!! 2 buku menjadi sasaran, yang satu bukanya SOE HOK GIE (Catatan Seorang Demonstran) dan satu lagi bukunya AHMAD WAHIB (Pergulatan, Doktrin dan Realitas Sosial). Mungkin saya dikira ekstrimis. hihihi... Saya disuruh menjelaskan siapa mereka dan saya turuti saja. Buku "Ayat-ayat Cinta" yang baru dibeli juga tak ditanyakan karena dari awal sudah saya bilang "it's just a novel".
Selesai digeledah, dia mendapat 1 barang aja untuk disita yakni KRIPIK PARU. Huahauhahua. Sebetulnya itu oleh2x tapi yah apa boleh buat diambil lah itu karena barang itu adalah produksi sapi. Walopun kalo saya mau sebetulanya pengen berargumen soalnya krupuk kan udah kering dan bakteri pasti udah mati. Tapi capek sudah saya dan gak mau memperpanjang masalah.
Minggu ini masih libur kuliah. Minggu depan baru start. Tugas minggu ini adalah bayar2x bill yang datang dan bayar kuliah. huhuhu baru dateng udah bokek. Sial!
Waktu berangkat kesini, Ayah saya juga sempat jatuh sakit. Sebetulnya berat meninggalkannya tapi bagaimana lagi udah jadwalnya. I just hope he will be ok and pray from here hence bisa mengerjakan tugas yang belum selesai. Amien. Minta doanya yaa kawan2x....
Ok then.. Will write more soon about stuff in my mind :) have to pay the bill and recover my self.. hehehe
Hotelnya juga wah untuk ukuran Saya. Terletak di daerah sanur sehingga hotelnya bernama Sanur Beach Hotel, hotel berbintang 5. Diberi dinner dan breakfast juga. And it's all for free... hahaha so nice. Baru kali ini pelayanan prima dilakukan oleh Garuda. two thumbs up for the new CEO Garuda! Salut! Setahu saya hotel ini milik Garuda soalnya bagian dari AEROWISATA.
Ternyata, naik Garuda juga enak kok dibanding dengan yang lain. Memang fasilitas tak sebagus maskapai internasional lain. Tapi "feel like home" justru menjadi ikon tersendiri. Ucapan selamat pagi selain "good morning" dari pramugari, terima kasih dan bukan "thank you" dan juga makanan khas Indonesia. Selain itu, jarak satu kursi ke kursi yang lain lebih longgar dibanding maskapai lain.
Sampai di Perth pukul 11.25. Masuk imigrasi, ambil bagasi dan masuk bea cukai (custom) untuk diperiksa. Sebagian besar penumpang pesawat ini memang orang Australia dan hanya beberapa orang Indonesia. Saya termasuk yang apes pas masuk bea cukai. Barang Saya digeledah habis2an. Alasannya cuma 1 "We have to do this to you because you look nervous from the beginning".. Oooohh c'moooonn.. Masa' gara2x Saya terlihat nervous jadi dicurigai? Padahal Saya bukannya nervous. Tapi saya kedinginan. Dari Bali, saya cuma pakai sehelai kaos dan setiba di perth disambut cuaca 14 derajat. Ditambah lagi sehari sebelum Saya pulang sempet juga sakit dan muntah sehingga badan Saya memang kurang fit sejak awal. Well, akhirnya saya persilakan aja untuk memeriksa seutuhnya. Padahal biasanya cuma cek sana cek sini tapi kali ini benar2x digeledah...
Asumsi Saya, memang Australia HARUS meningkatkan keamanannya. Isu flu burung dan juga terorisme selalu menghantui negara ini. Terutama terorisme. Australia menjadi satu-satunya negara besar yang bersekutu (AS, Inggris dan Australia) yang belum di bom. AS dan Inggris sudah jebol. Dengan asumsi seperti ini, nama-nama seperi saya (ada azmi dan rahim), muhammad, mohammed, ahmad dan nama-nama arab lainnya akan menjadi sasaran. Ternyata om yang menjemput Saya, rekannya yang beberapa waktu lalu datang ke Perth juga digeledah habis-habisan. Bahkan dengan 5 orang dalam 1 ruangan khusus dan ia mempunyai nama awal muhammad. Hmm terlepas dari itu semua, prosedur pemeriksaan saya persilakan dilakukan oleh custom.
Koper saya dibongkar. Bahkan buku-buku yang Saya bawa juga digeledah. Anehnya lagi Saya disuruh menjelaskan apa isi buku itu dan disuruh mengartikan sebagian ke dalam bahasa inggris. BUSEEETT!!! EMANG GUE TRANSLATOR!!! 2 buku menjadi sasaran, yang satu bukanya SOE HOK GIE (Catatan Seorang Demonstran) dan satu lagi bukunya AHMAD WAHIB (Pergulatan, Doktrin dan Realitas Sosial). Mungkin saya dikira ekstrimis. hihihi... Saya disuruh menjelaskan siapa mereka dan saya turuti saja. Buku "Ayat-ayat Cinta" yang baru dibeli juga tak ditanyakan karena dari awal sudah saya bilang "it's just a novel".
Selesai digeledah, dia mendapat 1 barang aja untuk disita yakni KRIPIK PARU. Huahauhahua. Sebetulnya itu oleh2x tapi yah apa boleh buat diambil lah itu karena barang itu adalah produksi sapi. Walopun kalo saya mau sebetulanya pengen berargumen soalnya krupuk kan udah kering dan bakteri pasti udah mati. Tapi capek sudah saya dan gak mau memperpanjang masalah.
Minggu ini masih libur kuliah. Minggu depan baru start. Tugas minggu ini adalah bayar2x bill yang datang dan bayar kuliah. huhuhu baru dateng udah bokek. Sial!
Waktu berangkat kesini, Ayah saya juga sempat jatuh sakit. Sebetulnya berat meninggalkannya tapi bagaimana lagi udah jadwalnya. I just hope he will be ok and pray from here hence bisa mengerjakan tugas yang belum selesai. Amien. Minta doanya yaa kawan2x....
Ok then.. Will write more soon about stuff in my mind :) have to pay the bill and recover my self.. hehehe