Tuesday, August 01, 2006
Just Arrived
Lama tak bersua karena baru pulang kampung menghadiri pernikahan kakak kandung. Sebelum ke tanah air, tgl 25-29 Juni saya pergi ke Sydney untuk sebuah pekerjaan. Ternyata perbedaan antara Perth dan Sydney itu jauh ya. Terutama masalah ramainya kota. Perth terasa lengang bahkan sesekali terasa seperti kota mati. Sydney adalah kota terbesar di Australia, terasa ramai dan kadang bikin pusing. Lebih ga enaknya lagi di Sydney serba mahal karena kota besar. Sehingga kalo mahasiswa macam kita2x ini, lebih baik jalan kaki aja kesana kemari. Walhasil, capek banget :) Untung aja musim dingin jadi agak berkurang capeknya. Tapi lapernya bertambah. hehe..
Ada beberapa catatan ketika berada di Indonesia. Mungkin lain kali akan ditulis disini.
Saya baru sampai Perth hari Senin jam 7.20 Pagi. Baru keluar dari bandara jam 9 pagi. Artinya saya harus berhadapan dengan imigrasi serta bea cukai lebih dari satu jam. Tak usah heran lah. Disini memang begitu, ketat. Tugasnya memang "iseng" kepada orang. Digeledah lah, ditanyain ini itu dan lain sebagainya. lama-lama udah terbiasa juga dengan itu. Tapi masih beruntung dibandingkan dengan imigrasi di Sydney. Konon katanya sangat ketat. Sampai-sampai dibuat acara TV berjudul Border Security.
Seharusnya lagi saya udah sampai di Perth Senin jam 3 pagi. Namun karena delay 4 jam, saya harus nunggu malamnya di Ngurah Rai. Tidur di sofa. Maklumlah Garuda. Secara positioning, Garuda tergolong kelas istimewa dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain dalam negeri. Namun diluar negeri, Garuda tergolong maskapai yang miskin dan sering tak tepat waktu bahkan delay seenaknya. Jadi kalau saya milih Garuda bukan karena tergolong kelas istimewa, tetapi karena memang murah :) Sekedar tips, kalau naik Garuda selain harus menyiapkan barang2x bawaan anda, siapkan juga mental delay biar kalo di delay siap mental :)
This isn't the worst though. Saya pernah Denpasar-Perth yang seharusnya ditempuh 3,5 jam menjadi hampir 1 hari. Jadi waktu itu karena pesawat delay dari Surabaya dan pesawat ke Perth sudah berangkat, kita diterbangkan ke Brisbane. Dari Brisbane terbang pake Qantas (dibayar Garuda) ke Perth. That was the worst! :)
Senin siang langsung kuliah karena udah mulai kuliahnya. Insya Allah ini semester terakhir for my bachelor. Doain ya :)
I'll write more soon.
Ada beberapa catatan ketika berada di Indonesia. Mungkin lain kali akan ditulis disini.
Saya baru sampai Perth hari Senin jam 7.20 Pagi. Baru keluar dari bandara jam 9 pagi. Artinya saya harus berhadapan dengan imigrasi serta bea cukai lebih dari satu jam. Tak usah heran lah. Disini memang begitu, ketat. Tugasnya memang "iseng" kepada orang. Digeledah lah, ditanyain ini itu dan lain sebagainya. lama-lama udah terbiasa juga dengan itu. Tapi masih beruntung dibandingkan dengan imigrasi di Sydney. Konon katanya sangat ketat. Sampai-sampai dibuat acara TV berjudul Border Security.
Seharusnya lagi saya udah sampai di Perth Senin jam 3 pagi. Namun karena delay 4 jam, saya harus nunggu malamnya di Ngurah Rai. Tidur di sofa. Maklumlah Garuda. Secara positioning, Garuda tergolong kelas istimewa dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain dalam negeri. Namun diluar negeri, Garuda tergolong maskapai yang miskin dan sering tak tepat waktu bahkan delay seenaknya. Jadi kalau saya milih Garuda bukan karena tergolong kelas istimewa, tetapi karena memang murah :) Sekedar tips, kalau naik Garuda selain harus menyiapkan barang2x bawaan anda, siapkan juga mental delay biar kalo di delay siap mental :)
This isn't the worst though. Saya pernah Denpasar-Perth yang seharusnya ditempuh 3,5 jam menjadi hampir 1 hari. Jadi waktu itu karena pesawat delay dari Surabaya dan pesawat ke Perth sudah berangkat, kita diterbangkan ke Brisbane. Dari Brisbane terbang pake Qantas (dibayar Garuda) ke Perth. That was the worst! :)
Senin siang langsung kuliah karena udah mulai kuliahnya. Insya Allah ini semester terakhir for my bachelor. Doain ya :)
I'll write more soon.