Sunday, January 04, 2009
Aku, Kamu, Tuhanku dan Tuhanmu
Atas nama Tuhanmu, kamu menyerang.Atas nama Tuhanku, aku bertahan.
Bukan. Ini bukan berperang atas nama Tuhan. Ini pasti peperangan manusia, bung! Manusia yang penuh nafsu, manusia yang tak punya kalbu.
Manusia menghujam bom, menembakkan misil, menodongkan senjata. Anak kecil penuh darah, wanita kehilangan anak, manusia mati, kehilangan orang tua, kehilangan masa depan, kehilangan kehidupan.
Andai kita tahu Tuhan aku dan Tuhan kamu hidup, kenapa tak kau suruh saja Tuhanmu dan Tuhanku berperang?
Sekalipun Tuhanku kalah, Tuhanku tak akan mati. Andai Tuhanmu kalah, toh dia adalah Tuhan yang tak mati seperti manusia. Sekalipun Tuhanmu menang, Tuhanmu tak lantas menjadi Tuhanku karena aku yakin Tuhanku kalah karena mengalah.
Mengalah agar Tuhan-Tuhan berdamai. Mengalah agar umatnya tak berperang atas namanya. Mengalah agar sang lawan gembira.
Gembira yang tak abadi. Gembira yang tak hakiki. Gembira diatas kematian dan peperangan. Peperangan yang sama-sama dikutuk oleh Tuhan. Tuhanku dan Tuhanmu..
Melbourne, 4th January 2009
Deep condolences to all victims from both sides. After all, we know that God doesn't need your weapons. At all.